SHALAT ITU KEWAJIBAN ATAU KEBUTUHAN
DOA ADALAH KEWAJIBAN ATAU KEBUTUHAN
Peta Yang Sakami
24 Januari 2020
Salat merupakan salah satu ibadah wajib bagi setiap muslim.
Allah Ta'ala berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلَةَ وَاطُوا الزَّكَةُ
“Dan mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan sujud bersama orang-orang yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Ketika kita menunaikan shalat sebagai kewajiban, maka pekerjaan menjadi berat, karena sudah menjadi fitrah manusia, ketika kita diminta untuk melakukan suatu kewajiban maka timbul perasaan yang berat, seperti kewajiban mencari nafkah, kewajiban membayar pajak, kewajiban memenuhi kewajiban. peraturan dan kewajiban lainnya.
Tetapi ketika kita bekerja karena kebutuhan, ada semangat untuk melakukannya, misalnya ketika seseorang harus masuk PTN, dia akan belajar dengan giat agar diterima, ketika seseorang membutuhkan pekerjaan, dia akan belajar dengan giat, untuk lulus ujian masuk. untuk karyawan, agar diterima, ketika seseorang membutuhkan sepeda motor, kemudian ada semangat, menabung untuk bisa membeli sepeda motor, dll.
Padahal banyak kebutuhan kita akan terpenuhi ketika kita berdoa, misalnya:
- Shalat sebagai sarana untuk menghapus dosa
Dari Ibnu Masud yang mengatakan:
أن رجلا اساب من منajoى قبلة, فاتي النبي - صلى الله عليه وسلم - فاخuestos فَقَالَ الرَّجُلُ يَا لِجَمِيعِ أُمَّتِى كُلِّهِمْ
Ada seseorang yang dengan sengaja mencium seorang wanita (bukan mahram, dia tidak boleh melakukan itu), lalu dia menghadap Nabi (damai dan berkah besertanya) dan menceritakan apa yang dia lakukan. Kemudian muncullah firman (makna) Allah Ta'ala: "Dan mendirikan shalat di kedua ujung hari (pagi dan sore) dan di awal malam." (KS.Bell: 114). Kemudian pria itu bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah pengampunan atas dosa-dosa seperti itu hanya untuk saya?" Dia berkata, "Untuk semua orangku." (HR Bukhari #526 dan Muslim #2763).
Abu Hurairah, Rasulullah, damai dan berkah Allah besertanya, mengatakan:
Kedamaian selalu bersamamu
“Di antara shalat lima waktu, dari Jumat pertama hingga Jumat berikutnya, ini adalah pahala untuk semua dosa, kecuali jika dilakukan dosa berat” (HR. Muslim No. 233).
Atas otoritas Utsman bin Affan, Rasulullah SAW, bersabda:
م ìziarch مِنِ مْرِئٍ مُسْ that ت xhi ص xi ص xhi Andhi م xi م xhe ةٌ hi ف xi وُضُوئ xi وُضُوع dan ه xhiarch و xi و xhiati خُشُوع dan رُك
“Orang non-muslim, ketika tiba waktu shalat wajib, memperbaiki wudhunya, merendahkan diri dalam shalat dan sujud, tetapi ini adalah pendamaian untuk dosa-dosa sebelumnya, sampai dia melakukan dosa yang lebih besar, dan ini selalu.” (HR.Muslim no.228).
- Shalat sebagai sarana untuk menyejukkan hati dan menyegarkan jiwa
Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata:
kereta bawah tanah
“Berilah aku kenikmatan duniawi berupa wanita dan ruh. Dan segarkan hatiku dalam shalat. (HR. An-Nasai no. 3391 dan Ahmad 3:128, shahih)
Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) juga mengatakan:
قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَةِ
“Wahai Bilal bangunlah, hiburlah kami dengan mendirikan shalat” (HR. Abu Dawud #4985 shahih)
- Sholat sebagai sarana untuk menghindari perbuatan keji dan zalim
Allah Ta'ala berfirman:
الصَّلَةَ تَنْهَى عَنِ وَالْمُنْكَرِ
"Sungguh, doa melindungi dari tindakan jahat dan tidak adil." (QS. Al-Ankabuut [29]: 45)
- Doa sebagai penolong orang dalam urusan dunia dan akhirat
Allah Ta'ala berfirman:
Amin
“Bersabarlah dan berdoalah untuk penolongmu. Dan sesungguhnya itu sangat sulit, kecuali bagi orang-orang yang rendah hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)
Diriwayatkan oleh Hudzaifah (radiallahu anhu), yang mengatakan:
,
"Dulu, jika Nabi (damai dan berkah besertanya) mengkhawatirkan Nabi, dia akan berdoa." (HR. Abu Dawud #1420, hadits hasan)
- Doa sebagai sarana untuk masuk surga
Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata:
خَمْسُ صَلَوَاتٍ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ عَهْدٌ ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ
“Lima shalat yang diwajibkan oleh Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya. Siapa yang membangun dengan hak yang dikurangi dan tidak menyia-nyiakan apa pun memiliki perjanjian dengan Allah SWT untuk masuk surga. Sebaliknya, siapa yang tidak memasangnya, tidak memiliki perjanjian dengan Allah Ta'ala. Insya Allah, Dia akan menyiksa. Dan Insya Allah, Allah akan masuk surga." (Abu Dawud #1420, An-Nasai #426 dan Ibn Maja #1401, asli)
- Shalat sebagai jalan menuju petunjuk, cahaya dan keselamatan Allah
Abdullah ibn Umar (radiallahu anhuma) meriwayatkan bahwa Nabi (damai dan berkah besertanya) pernah mengingatkannya tentang doa dan kemudian berkata:
مَنْ حَافَظَ كَانَتْ لَهُ نُورًا ، وَبُرْهَانًا ، وَنَجَاةً الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ لَمْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ ، وَفِرْعَوْنَ وَفِرْعَوْنَ ، وَهَامَانَ ، ، وَأُبَيِّ بْنِ بْنِ خَلَفٍ خَلَفٍ خَلَفٍ
“Orang yang menjaga shalat akan mendapatkan cahaya, hidayah dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan orang yang tidak menjaga shalat tidak akan mendapat cahaya, hidayah dan keselamatan. Dan pada hari kiamat dia akan bergabung dengan Qarun, Firaun , Haman dan Ubay ibn Khalaf.(HR. Ahmad 2:169 dengan Hassan Isnad)
- Doa sebagai cara berdoa kepada Tuhan
Atas otoritas Ibnu Abbas, damai dan berkah Allah besertanya, Rasulullah, damai dan berkah Allah besertanya, mengatakan:
وَعَنِ ابْنِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ - صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، قَالَ: ((فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ - عَزَّ وَجَلَّ - ، وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ يُسْتَجَابَ)). رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
“Adapun sujud, segala puji bagi Allah. Sedangkan jika kamu tersungkur, berdoalah dengan khusyuk, maka doa itu pasti dikabulkan untukmu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, No. 479]
- Shalat Subuh sebagai sarana perlindungan dari Allah
Rasulullah, semoga damai dan berkah besertanya, mengatakan:
Siapa di pagi hari? رواه مسلم
“Barangsiapa yang melaksanakan sholat subuh berada dalam lindungan Allah” (HR. Muslim)
- Doa sebagai sarana memberi sedekah
Atas otoritas Abu Dzar, damai dan berkah Allah besertanya, Nabi, damai dan berkah Allah besertanya, bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ مِنَ الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى الضُّحَى
“Di pagi hari, pastikan Anda bersedekah ke semua sendi. Jadi setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian pula mencintai maruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dilakukan dengan melakukan dua rakaat shalat Ruh” (HR. Muslim No. 720).
- Doa kepada Allah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan kita
Rasulullah, semoga damai dan berkah besertanya, mengatakan:
قال الله عز وجل يا يبن عدم لا تقائن عربة تعربة عربة
"Allah Ta'ala berfirman:" Wahai anak Adam, janganlah meninggalkan empat rakaat shalat di awal hari (waktu Zuha). Maka cukuplah ini untukmu di akhir hari” (HR. Tirmizi no. 475, Al-Albanik Sahih Al-Jami no. 4342
- Doa sebagai jalan menuju kemuliaan
Sahl bin Saad berkata: Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata:
أَتَانِي جِبْرِيلُ السَّلَامُ ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ ، مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ ، ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ الْمُؤْمِنِ قِيَامُهُ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ ، وَعِزُّهُ وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ النَّاسِ النَّاسِ النَّاسِ النَّاسِ
Jibril mendatangiku dan berkata: 'Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah apa yang kamu inginkan, sesungguhnya kamu akan berpisah darinya, dan lakukanlah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mendapat pahala. Maka dia berkata: 'Wahai Muhammad! Wahai Muhammad! Kehormatan orang beriman adalah bahwa dia bangun di malam hari (untuk melakukan sholat malam), dan kekuatannya tidak membutuhkan orang. (Diriwayatkan oleh At-Tabarani dalam al-Mujam al- Awsat n.4278, Abu Nuaym dalam Hilyatul Auliya, al-Hakim dalam al-Mustadrak 7921. Hasan Syekh al-Albani melaporkan dalam Silsila al-In Ahadits. ash- Sahihah 2/ 483)
- Doa sebagai sarana untuk menerima rahmat Allah
Dia, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata:
رَحِمَ اللَّهُ قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ رَشَّ فِى وَجْهِهَا الْمَاءَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى رَشَّتْ فِى وَجْهِهِ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ الْمَاءَ
“Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari lalu shalat dan membangunkan istrinya dan dia juga shalat. Jika wanita itu tidak mau bangun, dia menyiramkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati wanita yang bangun malam kemudian shalat dan membangunkan suaminya. Jika suami tidak mau bangun, perciki dia dengan air.” (HR. An Nasai. Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi)
- Doa sebagai salah satu cara berdoa
Atas otoritas Abu Hurairah, Nabi berkata:
Amin
"Hal yang paling dekat antara seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika dia tertelungkup, maka banyak berdoalah saat ini." (HR.Muslim #482)
- Doa sebagai sarana untuk mencapai tempat yang layak dipuji
Allah berkata:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنَ
0 Response to "SHALAT ITU KEWAJIBAN ATAU KEBUTUHAN"
Posting Komentar